Agama sungguh membingungkan jika dipikirkan secara akal.

 


Hallo sobat kreasi, tahun 2022 ini kita di suguhkan dengan berita perang antara Rusia VS Ukraina, meskipun saya tidak begitu mengerti tentang perang tapi ini juga membuat saya gelisah, tentu saya gelisah karena jika terjadi perang yang besar maka akan terjadi perang dunia ke-3, alhasil perang itu selalu menciptakan kesengsaraan bagi kita, terutama bagi kita kaum pencari uang melalui media sosial pasti sangat berdampak, bayangkan saja jika itu benar terjadi maka semua koneksi akan mati total, dan ini tentu sangat mengerikan bagi kita. semoga saja perang ini tidak berlanjut dan sesegera mungkin terselesaikan, aamiin. 

Merujuk kisah-kisah Akhir Zaman, perang pasti akan berkobar cuma kita tidak tahu kapan pastinya, tentu ini seakan-akan memberikan kita gambaran  dari kehidupan dunia, koreksi jika saya salah dari yang saya baca : Agama Kristen menunggu Yesus kembali, Agama Islam Menunggu Imam Mahdi dan seakan-akan skenario dunia sudah tercipta sejak awal, kitanya saja hanya menjalani skenario itu sebaik mungkin, mau ambil bagian A atau B kita yang memilih. 

Kadang saya berpikir gimana sih awal mula dunia ? yang beragama mengatakan semuanya berawal dari Tuhan, terus ada akal manusia mengatakan " kok bisa ya tuhan mengawali dan mengakhiri kehidupan seperti ini ???  sungguh membingungkan jika dipikirkan secara akal. 

berkaitan akal, ada akal yang namanya akal kepasrahan  dalam menerima, ini akal yang baik dalam menggambarkan isi dunia menurut versi saya, sebab akal ini berpikir selalu mencari kebaikan disela-sela keburukan yang didapatnya.  merujuk dalam salah satu kitab, konon katanya bahwa takdir yang diberikan oleh tuhan itu berdasarkan  pikiran manusianya, jadi apa yang kita pikirkan menarik semua kejadian-kejadian dihidup kita, berpikir baik hasilnya pun akan baik, berpikir buruk hasilnya pun didapat buruk.

Saya sangat suka membaca sejarah, tapi saya kadang lebih suka mempertanyakan sejarah tersebut, yah seperti kita tahu sejarah itu cerita dari nenek moyang kita alias ucapan dari A ke B ke C dan seterusnya jadi terbentuklah sejarah, nah yang saya selalu suka tanya " Apa iya A ke B ke C " ceritanya tetap sama?  jangan-jangan ada yang dilebihkan. 

Untuk tetap terjaganya ucapan maka harus ada sebuah tulisan yang mencatatkan semua rentetan kejadian. Permasalahanya bagaimana zaman dulu menulis rentetan kejadian tersebut ? 

  • Pulpennya Gimana
  • Kertasnya Apa 
  • Bahasanya Seperti Apa
untuk zaman kita menulis bukanlah hal susah lagi, karena semua media bisa dijadikan tulisan akan tetapi tidak semua tulisan bisa dipertanggung jawabkan, bahkan pada zaman ini media mendominasi secara menyeluruh dan bisa mengubah alur sejarah yang sebenarnya,  katanya sejarah ditulis oleh pemenang perang.

kembali lagi bagaimana cara penulisan zaman dulu, apa pakai batu, kulit kayu, kulit binatang yang dikeringkan atau sebenarnya nenenk moyang kita menulis sama seperti kita ?? semua masih misteri.

saya coba telusuri melalui wikipedia, katanya penulisan itu terjadi 3200 SM ( sebelum masehi )  menggunakan Tulisan simbol, oleh bangsa Sumeria. pertanyaan muncul kembali ? dimana posisi bangsa/negara Sumeria !?? jika masih ada harusnya masih menggunakan simbol dong penulisanya, atau jangan-jangan bangsa tersebut hilang bagai ditelan bumi ??

konon katanya lagi nih, manusia itu hewan yang cepat ber adaptasi dengan lingkunganya jadi bisa meninggalkan ilmu pengetahuanya untuk generasi selanjutnya, yang awalnya mencari makan dengan berburu atau jadi diburuan oleh hewan lainnya, berubah jadi seorang petani yang bisa menghasilkan makanan tanpa harus berburu lagi dan membentuk sebuah lingkungan satu kesatuan agar bisa bertahan dari serangan hewan lainnya. bukti bahwa manusia bisa meninggalkan ke ilmuannya untuk generasi selanjutnya.  pikiran ini pasti buah hasil dari pikiran seorang manusia, bukan pikiran seorang hewan. ya sah sah saja dia berpikir seperti itu, sama seperti saya yang sedang berpikir dalam menulis ini, yang pikirkan oleh saya,  apa tulisan saya bisa sampai ke pembaca, lebih-lebih lagi untuk keturunan saya nantinya.

Dunia ini membingunkan, katanya manusia punya Akal dari pada hewan tapi faktanya tidak ada hewan antar hewan berperang, contoh Ayam VS Harimau tidak ada kan ? ras mereka memang beda tapi samakan dinamakan hewan !?? Bandingkan dengan manusia, hanya karena masalah RAS mereka berperang merasa ras merekalah yang paling unggul, lagi-lagi manusia dibodohi oleh akalnya sendiri sehingga tidak bisa memanusiakan manusia.  lantas apa gunanya akal jika hanya digunakan untuk membuat" Menyerang, Bertahan " Satu ras menyerang, satu ras lagi bertahan. 

Ayam dan Harimau.  Ayam selalu mati, sedangkan harimau selalu menang, itu sudah jadi takdirnya dan tidak bisa diubah sampai kapanpun. itu memang benar tapi tidak ada ayam mati jutaan dalam waktu 1 bulan dimakan oleh harimau bukan ? yang ada cuma manusia yang memakan ayamnya bahkan jutaan ayam mati perharinya hanya untuk dimakan dan itu sudah takdir jugakan ! kok bisa begitu !? nah itulah dunia ini membingungkan 😓 sayapun menulis ini bingung tapi berusaha untuk bisa menuliskan buah pikir dari pikiran saya. 

dari pada kita bingung mari kita sejenak merenungi untuk apa kita hidup ? apa kita hidup hanya mengikuti skenario yang sudah ada ? atau dalam skenarionya kita diminta menggunakan akal kita agar bisa mengetahui siapa diri ini ? atau kita cuma bisa mengikuti skenarionya saja tanpa bisa menggunakan  akal kita ? seperti yang kita ketahui skenario dunia ini Hidup dan Mati tidak ada yang bisa melawan skenario itu. Tak Satu manusiapun dimuka bumi mampu melawannya meskipun kemajuan teknologi sudah sehebat ini pasti akan Mati jika pernah hidup. 

lah berarti perang tidak salah dong, kan itu bagian dari skenario kehidupan, jika tidak mati perang ya nanti juga mati karena sakit atau lainya , lantas salahnya dimana kan sama aja ikut skenarionya 😇 cuma perang lebih cepat kalau sakit lebih lambat.  menurut saya pribadi tidak begitu juga karena kira manusia punya akal, janganlah mati karena perang sesama manusia tapi matilah sebagaimana seharusnya agar tidak menyisakan akal jahat untuk generasi selanjutnya, perang itu menurut saya menyisakan akal jahat sehingga akal itu akan selalu tumbuh subur. 

Katanya Manusia punya akal, tapi kenapa akalnya bisa jahat ? menurut saya karena lingkungan disekitar, ilustrasinya begini. sesama perampok dia merasa baik tapi tidak baik untuk orang lain selain perampok, jika satu orang perampok mengambil hak orang lain selain perampok semua perampok ikut membantu padahal dalam posisi mengambil hak orang lain, tapi perampok merasa itu sebuah kebaikan karena sudah ikut membantu. artinya garis kebenaran yang dibuatnya menurut versinya, yah mau bagaimana lagi akalnya seperti itu. karena akal tidak bisa membedakan A dan B maka hadirlah sebuah pedomana hidup semacam tata cara berkehidupan yaitu kitab suci.

oke sobat kita lanjutkan tulisan ini dilain hari ya, sobat bisa membaca tulisan harian ini di ceritaku karena ini tulisan akan terus berlanjut. 

0 Comments

Posting Komentar